Saturday, September 29, 2012


Happy aniversary my rohis lalala.
Tanggal 29 September 2011.
 Tahun lalu, di Masjid Al-Huda. Entahlah, perasaan ini berkecamuk tak karuan. Ya takut, ya deg-degan, ya masih mikir, “Apa iya ya?” dan ya yang lainnya. Dan akhirnya sampai disini. Dengan 8 akhwat Badan Pengurus Harian lainnya, 9 ikhwan yang berada di balik hijab sana.. 18 Staff Khusus akhwat yang kece-kece serta 16 Staff Khusus ikhwan yang ngga kalah strong.
Tahun lalu, aku membacakan bai’at qiyadah bersama Arif.
Bismillahirahmanirrahiim
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
BAI’AT KEPENGURUSAN KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) SMA N 14
MASA JIHAD 2011-2012

I.                   BAI’AT PEMIMPIN (QIYADAH) ROHIS 14
1.      Saya berjanji akan menjadi pemimpin yang baik.
2.      Saya berjanji akan berusaha untuk melindungi, dan memperjuangkan hak-hak anggota saya.
3.      Saya berjanji akan menjadi qudwah (teladan) bagi setiap orang, khususnya anggota-anggota saya.
4.      Saya berjanji akan tetap menjaga izzah islam islam dan ROHIS 14 di manapun dan kapanpun.
5.      Saya berjanji akan mengambil tindakan tegas dalam setiap masalah yang ada; dan
6.      Saya berjanji akan selalu menanamkan nilai-nilai islam dalam hati saya dan seluruh anggota saya.

II.                BAI’AT ANGGOTA (JUNDIYAH) ROHIS 14
1.      Saya berjanji akan taat dan percaya kepada pemimpin saya dalam hal kebaikan dan tidak melanggar nilai-nilai islam.
2.      Saya berjanji akan meluruskaan pemimpin saya apabila melanggar nilai-nilai islam.

III.             BAI’AT PENGURUS ROHIS 14
1.      Kami berjanji siap menerima dan menjalankan amanah sebagai pengurus ROHIS 14 masa jihad 2011-2012 dengan ikhlas, tanpa niat selain karena Allah SWT.
2.      Kami berjanji akan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-sunnah dalam menjalankan amanah ini.
3.      Kami berjanji akan menjaga akhlak kami sesuai dengan syari’at islam.
4.      Kami berjanji akan menjalankan amanah ini dalam landasan ukhuwah islamiyyah.
5.      Kami berjanji akan mempertanggungjawabkan amanah ini, baik di dunia dan akhirat; dan
6.      Kami berjanji tidak akan melalaikan amanah ini walau hanya sesaat.

“ Jika saya memenuhi janji ini, maka pahalanya terserah kepada Allah SWT.
Dan apabila saya menlanggar janji ini, maka urusannya terserah kepada Allah SWT.”

Merinding sekali waktu baca ini kembali kertas ini.. ya Allah. Setahun yang lalu. Aku dan kak Soffa berpelukan. Air mata haru, entah apa rasanya bercampur jadi satu. Satu harapan dan cita-citaku waktu itu, “Ya Allah izinkan silmy memberikan yang terbaik buat 14..”

Dan waktu bergulir punya cerita.
Proker pertama kita adalah kepak, Idul Adha, TA, Maulid, Twiter, Sanlat dan LDKI, MOSIS, PILAR sampai akhirnya Idul Adha lagi..
Setahun itu cepat ya
Bersama dalam sebuah wadah bernama ROHIS itu lucu ya, masih jelas teringat kadang akhwat menangis karena kesal ikhwannya batu, akhwat marah-marah karena sudah H-sekian tapi persiapan belum apa-apa. Pernah pula tumpah seluruh rasa, kenyamanan dan saling pengertian. Perpus masjid masih jadi saksi bisu setahun yang lalu. Bagaimana kita mengungsi, karena mesjid di renovasi, perpus kebanjiran pas twiter, saling mengingatkan akan jani Allah dan keoptimisan kita di setiap langkah yang berjalan.
Rohis udah mengajarkan banyak hal, dari hal kecil untuk lebih bisa dinamis, lebih tau rasanya ukhuwah yang manis, lebih mengerti akan dunia yang bergaris.
All everything. Menjadi pemimpin sama sekali ngga mudah, ngga seperti membalikkan telapak tangan. Kadang kala ada posisi dimana kita berada ditengah-tengah. Konsisten dan harus berani mengambil tindakan. Kepada pemimpin pulalah semuanya bermula, mau menjadi bangunan yang tinggi dan kokoh atau justru hancur perlahan-lahan.
Disini bisa tertawa lepas, saling meledek. Saling diskusi masalah. Saling menyadarkan “Hey, kita jalan di tempat loh. Mana progressnya? Saling bertanya kabar. Saling menyusun rencana untuk kedepan.
Rindu benar aku saat-saat itu. pulang jam 8 sudah biasa. Hampir setiap hari malah. Yang aku heran “Kok bisa ya?” hehe, senyum ini. Untuk semuanya.
Setahun memang murni berlalu.
Namun yang kurasakan kini sungguh berbeda. Aku merasa kehilangan. Kehilangan semua itu pelan-pelan. Liqo rutin, kumpul-kumpul, semuanya kok terasa hambar ya?
Kelas 12 “katanya” keras, harus belajar lebih, pulang langsung pulang aja ya, urusan lain bukan urusan saya, saya udah ga boleh pulang lama-lama lagi.
Well, itu pilihan. Tapi Cuma mau titip kata, aku rindu. Entah apa hanya aku yang merasakan atau kalian-kalian yang disana juga ikut merasakan?
Apa aku rindu sendiri saja? Tapi kuyakin tidak, karena kalian aku ada disini, sekuat ini. Semoga kita dipertemukan di Jannah-Nya kelak, karena cinta-cinta kita yang berumpun karena Allah..
Perjuangan belum usai kawan. Tetap semangat, ingat janji-Nya,
Salam setahun
Makasih buat semuanya


Friday, September 28, 2012

Mentor Al-Khansa

Alhamdulillah, rasanya punya mereka itu waw!
pas pertama kali dikasih amanah jadi kakak mentor, deg-degan, takut, malu, tapi mau, pengen buru-buru ngerasain ukhuwah sama adek-adeknya dan sebagainya, cuma berdoa "Ya Allah, karuniakan yang terbaik buatku.." karena ini adalah bagian dari menyampaikan,
dan.. aku berjumpa dengan anak-anak mentor kelas X A Allahuakbar!
hari pertama perkenalan,, ada 9 orang adik mentorku. dan semuanya, luar biasa:)
penentuan mas'ulah kelompok, stuktur organisasi dan waktu mentor. waktu yang kami pilih hari Kamis pulang sekolah waktunya.
dipilihlah mas'ulah mentor Al-Khansa adalah Fatimah Azzahra, berasal dari SMPN 49.
Sekretarisnya Syifa Akmalina dan bendahara Zhafira.
dan yang lainnya.. semakin hari semakin ku mengenal mereka,
"Mereka adalah anugerah yang diberikan Allah untukku"
Ya Allah, di kelas 12 ini. di sela-sela lelahnya belajar, mereka jadi perumpun lara buatku, membuat aku jadi lebih semangat, cerita-cerita mereka, keantusiasan mereka, keistiqomahan ikut mentor terus (Aamiin) dan yuk kenalan sama mereka. tapi belum ada fotonya nih,

  1. Ayasha Tamara, dipanggil Aya. kalau dari yang aku lihat, mirip sama dani. kemana-mana berdua dani. jadi lucu ngeliatnya. anak JS, dan semangat nyari opini, semoga bisa terus aktif di JS ya dek.. terus suka nanya yang lucu, pemahamannya cukup baik tapi kadang suka jalan-jalan sama dani. hehe. 
  2. Fatimah Azzahra, baru beberapa hari yang lalu ulangtahun dan bawa kue buat mentor. jujur itu sesuatu yang Subhanallah, waw, terkejut karena ia mengartikan mentor lebih. seneng sama dia, lucu, arab.. pernah waktu itu kita bercanda "Eh, apa kita buka puasa di kemang aja ya?" usul temannya "Eh iya kak.. disana aja, makanannya enak-enak.. :p" kata Fatimah. lantas ku menjawab "Heyhey kita mau mentooor bukan ngeliat bule-bule -___-" kita tertawa berbarengan.
  3.  Fira, namanya panjang, Sampe pernah dia dicariin sama ayahnya karena pas dijemput ngga ada, ayahnya nanya ke alumni. alumni bilangnya namanya Retno, aku jadi bingung siapa? nggataunya fira hehe. dia sudah berhijab.. aktif banget kalau bertanya, ngomongnya cepeeet banget dan kata yang lain "Fir, lo kaya mau ngapain aja.." dia juga pernah cerita yang mistis-mistis di rumahnya. makanya kalau lagi ngebahas tentang jin dan alam ghaib dia semangat banget.
  4. Syifa. dia juga sudah berhijab. kalem, tapi aku tau dia sebenernya punya banyak yang mau disampaikan, pernah membantu aku mengisi materi iluminati dengan videonya, bantu menjelaskannya pula. "Kalau baca Al-Qur'an adeem bangeet dengerinnya," kata Amanda,ya tilawahnya bagus, orangtuanya mengajar di JIS (Jakarta Islamic School). dia bilang "Kak, anaknya bu Yoyoh itu kan muridnya ayah aku.." 
  5. Amanda Alfira, anak GIS. pertama kali ngeliat, beda sendiri seragamnya, lumayan aktif. baik banget, paling pertama kalau dateng mentor. paling rajin bawain Al-Qur'an dari Mushollah, kalau tadarus duduknya paling depan. dia juga aktif, suka narsis. dan pernah suatu hari kita lagi ngebahas tentang perilaku anak SMA zaman sekarang, dia malah bilang "Ya ampun kita jadi ghibah nih.." itu jarang kan bisa kaya gitu.. oiyaaa, dia vegetarian!
  6. Puspa, anaknya baik.. pernah aku salah sms ke nomor mamanya beberapa kali, dan Alhamdulillah repon mamanya puspa baik banget, "Makasih ya udah perhatian sama anak tante," i just smile "samasama tante :)" dia juga baca AL-Qur'annya sudah bagus. kaya kata amanda "kalau denger bacaan Qur'annya syifa sm puspa tenang.. banget." baik dan kemarin bawa yogurt stroberi, pengen nyobain tapi lagi puasa. oalah..
  7. Marthia_sari, nama twitternya dipanggilnya dani. mukanya lucuuu, poninya apalagi. anak-anak yang suka aktif nanya, rajin ngebully fira. kalo ketemu sama dia bareng sama aya mesti.. terus pernah curhat lucu.. dan aku terkejut Waw! oiya narsisnya juga, waktu bukber di kalibata, aya, manda sama dani foto-fotolah.. kangen kelas x, yang juga suka foto-foto.
  8.  Nada Nurjanah. simpel, baik. akhir-akhir ini rajin sholat dhuha. great dek:) diem tapi narsis jugaa. rambutnya panjang dan berbehel.. ramah juga. seneng banget ngeliat senyumnya
  9. Vidya Janestia, ines~ dari smabel. rambutnya panjang, lurus, gaholl. suka gitu,, "iya tuh kak.. dani tuh kak.. parah," suka ngomong gitu, kadang masih malu-malu. tapi rajin bawa Al-Qur'an berarti.
yaaah, itulah kelompok mentor Al-Khansa, harapannya.. kedepan kalian tetep satu,  tetep terjalin ukhuwahnya, tetep istiqomah mentornya meskipun banyak banget godaan, tetep semangat kalau lagi ngebahas masalah, tetep saling terbuka, tetep bareng seperti ini sampai nanti kalian lulus. aku sayang kalian karena Allah :)

Ukhuwah dan Mutiara

Ukhuwah bagaikan kalung mutiara yang satu
Jika ia putus, maka butiran-butiran mutiara itu akan menyebar tidak menentu, tidak lagi saling sapa dan berjauhan.
ada yang masuk ke dalam lubang yang jauh disana, namun ada pula yang dipungut orang dan disimpan ditempat yang baik, namun apa guna baik sendiri?
jika mutiara-mutiara itu sudah berjatuhan, apa iya kita hanya diam? berharap mutiara-mutiara itu berkumpul kembali dengan sendirinya? tentu tidak akan pernah begitu.
Ya, ini adalah titik berat masalahnya, untuk mutiara-mutiara yang didekat kita, maka ambil lebih dulu dan simpan dengan rapat agar ia tidak jatuh kembali. dengan mutiara yang sudah ada, maka kita mencari mutiara lainnya yang mungkin berada di bawah kolong tempat tidur yang sulit dijangkau. maka kita harus mengambil sapu untuk menjangkaunya kembali. mungkin ada yang berada ditangan adik kita, maka kita harus memintanya dengan baik-baik dan menjelaskan bahwa kalung kita butuh untuk dilengkapi.
perlahan, memang tak selalu sempurna akhirnya. tapi masih lebih baik daripada membiarkan mutiara itu tersebar beratakan.

ya begitulah ukhuwah.. perlu pengorbanan untuk mendapatkannya kembali

-Silmy

Thursday, September 27, 2012

*menulislah


menulislah, karena yakin tulisan kita bisa merubah.
menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menghibur.
menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menemani.


kita tdk pernah tahu. boleh jadi di sana... di salah-satu gedung tinggi, apartemen2, padatnya kota hongkong, di sebuah kamar sempit, lelah setelah bekerja sepanjang hari, dimarahi majikan, kangen negeri sendiri, ada seseorang yg tertawa, menangis, tiba2 merasa begitu bersemangat, memiliki inspirasi, setelah membaca tulisan kita. salah-seorang saudara kita yg jadi TKW. blog, MP, notes kita menjadi penghiburan.

kita tdk pernah tahu. boleh jadi di sana... di kolong jembatan, kota yg panas, tanah dgn onta dan korma, di balik dinding kardus. lelah setelah berminggu terkatung menjadi imigran tdk diinginkan, ada seseorang yg tertawa, menyeka pipi, buncah oleh pengharapan, setelah membaca tulisan kita. salah seorang saudara kita yg jadi buruh imigran di arab, terusir seperti gelandangan, tdk ada yg mau mengurusi. blog, MP, wordpress, notes kita menjadi teman.

kita tdk pernah tahu. boleh jadi, ibu2 buronan besar itu, yg hampir dua tahun minggat, bersembunyi di negeri orang, selalu melepas kerinduan atas tanah air dari rumah kontrakannya, dengan membuka blog, MP, wordpress, notes kita. bahkan tdk sabaran kapan cerbung kita akan bersambung, hendak menyapa takut ketahuan lokasinya.

menulislah, dgn keyakinan bahwa itu bisa merubah, menghibur dan menemani. jangan pedulikan jumlah komen, jumlah like, jumlah pengunjung. menulislah! karena dunia ini akan jauh lbh baik jika semua orang pintar menulis--bukan pintar bicara.

menulislah!
 
-dikutip dari statusnya Darwis Tere Liye
 
aih bang, tulisanmu selalu membuatku bergejolak untuk menulis

Friday, September 21, 2012

Ikhlas

Assalamualaikum, hai blog.

alkisah, kekecewaan itu pasti menghampiri kita, tidak ada seseorangpun yang ga pernah ngerasain kecewa. well, hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran lagi. tentang keikhlasan dalam berdakwah, meski sulit. kalau kata Kak Ria "Ngga selamanya air susu dibalas sama susu, ada kalanya dibalas sama air tuba," Why? Ketika kita punya maksud baik, tidak semua orang bisa menilai itu baik. sebagai Da'i mestinya kita siap apapun yang akan terjadi, akankah di respon positif atau negatif. sadar tidak sadar, secara tidak langsung saat kita sudah mulai bergerak, mengajak dan menyampaikan saat itulah ada dua resiko yang akan terjadi. satu diterima, dua ditolak. simpel bukan? tapi dalam pelaksanaannya tidak pernah semudah itu.

Ada kalanya, sakit menghampiri dan mungkin bagi orang yang menyakiti itu ngga terasa. ya, oke sekarang saya akan mulai bercerita.

Pagi ini, ada kegiatan tadarus di sekolah, seperti biasa kita sweeping dan mulai mengatur tempat duduk, sampai pada acara tausiyah. seorang akhi dari kelas XIIS1 berdiri dan menyampaikan beberapa ayat. Tausiyahnya subhanallah, dengan dalil-dalil pelengkap bacaan. namun, ada bagian dimana ia menyinggung tentang bagaimana jangan menjadi orang munafik, lebih baik emang bandel daripada munafik. apa yang dikatakannya benar, ngga salah sama sekali. well, meski beberapa dari teman saya agak sedikit tersinggung, kita coba berpositif thinking saja, mungkin ia memang dengan hati menyampaikannya.

lanjuut, sampai tiba waktu sholat Jum'at, hari ini akhwatnya keputrian sementara para ikhwan sholat. aku sweeping, bersama beberapa orang teman, terlihat banyak ikhwan yang malah menuju gerbang binawan, padahal azan telah berkumandang. lalu, aku berlari mengejarnya "Adek, sudah azan, sholat jum'at dulu ayo,"
saat ituah, pembuktian bahwa dalam mengingatkan selalu ada dua pilihan, ditolak ataupun diterima,
saya diam sebentar, sang akhi menjawab "Ngga ah kak, kita sholat diluar aja.." dengan muka datar ia melangkah semakin jauh.
meski bukan sekali dua kali saya mendapat perlakuan seperti ini, saya menggarisbawahi, pilihan akhi itu adalah menolak ajakan saya. lalu apakah saya harus marah dan kesal?

melihat kondisi sedemikian rupa, tiba-tiba akhi yang menyampaikan tausiyah tadi pagi lewat, teman saya berkata "Akhi, tolong ingetin teman-temannya untuk Sholat Jum'at,"
Ia justru tertawa dan merentangkan tangannya "Yok, ayok sholat semuanya! Sholattt! ujarnya dengan muka meledek, sampai ada seorang mbak-mbak diajak sholat.
aku beristighfar dalam hati. "Sungguh perih azab Allah, apabila kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan,"
lagi, apakah saya harus mengumpat dalam hati? tidak menerima perbuatan orang itu?

saya berjalan ke atas, "Aku ingin mengurus keputrian saja," ucapku pada Septi dan Lady.
lalu temannya septi lewat dan septi memimtanya untuk mengajak teman-temannya sholat jum'at, ia menjawab "Sholat ngga sholat itu urusannya dia, hak dia mau sholat apa engga,"
 untuk masalah terakhir ini, aku cukup sangat dan sungguh prihatin. Iya benar, sholat adalah kewajiban individu, kalau setiap orang sadar tidak perlu diingatkan lagi untuk sholat, alangkah berbahagianya pemimpin negeri itu. namun kita hidup di Indoensia yang orangnya heterogen. saya tahu tidak semua orang bisa menerimanya, tapi menyampaikan adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim.

panas bukan? lebih panas api neraka. Saya takut. terkadang rasa lelah menghampiri, terkadang fikiran-fikiran untuk berhenti menggoda, terkadang rasa kesal dan ingin meledak menyertai. tapi kembali lagi, apa yang akan saya dapat jika saya berhenti? jika saya mengajak, mau bagaimanapun jawabannya, ada usaha meski sedikit, ada pahit manisnya. pahit jika ditolak dan manis jika diterima.

lagi, kembali ke masalah ikhlas.ia memberi pedoman untuk setiap rasa kesal di hati. ia mengingatkan kita, bahwa sikap ini, hujatan ini, derita ini kita terima karena Allah. seperti kata Rai, "Urusan kita hanya mengajak, mau bagaimanapun hasilnya ya terserah,"
itulah definisi ikhlas yang secara tidak langsung menghantui saya sejak tadi. ya Allah, ikhlaskah hamba di jalan ini?

malam, usai pulang NF, saya mendapat kabar murid ibu saya meninggal, umurnya baru sekitar 30-an, kena stroke katanya. jantungku berdetak kencang, segera saja kami mentaksziahinya.
sampai disana, yang kutemukan luar biasa, aku mengerti ujung dari semua perjalanan hari ini. tidak jauh, sesungguhnya kematian itu dekat dan janji Allah itu pasti.

semanagat mengingatkan terus.
karena jalan dakwah tidak pernah tidak bergerigi

-Silmy Kaaffah
21 September 2012

Thursday, September 20, 2012



Assalamualaikum,
hari ini ke 14. rata, bener2 rata sama tanah. yah it's 14. lagi. sore tadi adalah sore dimana Alhamdulillah bisa 'sedikit' santai dibanding sore-sore sebelumnya yang habis kaya dikejar deadline macem-macem. harusnya udah ngga bilang itu deadline, itu kewajiban sil, yah. mungkin bukan passion saya, saya bukan orang yang bener-bener suka belajar dan ngerjain soal macem-macem, tapi balik lagi, 8 bulan kedepan adalah awal sejarah hidup kita, mau jadi apa dan mau kaya gimana ditentuin hari ini, bukan, detik ini.

jadi, manfaatin waktu yang ada, udah bukan waktunya suka ngga suka, tapi ini adalah pembuktian ke ummi sama abi. bahwa saya bukan cuma bisa sibuk organisasi aja, insyaAllah belajar dan akademisnya juga. aamiin. minimal ummi tau kalo sekarang malem-malem silmy udah baca buku, ngerjain soal, bahwa silmy ngga mau mengecewakan kalian ummi, abi.

satu lagi, kapan ya silmy bisa nulis buku? apapun itu. 

balik lagi ke soal 14, masjid itu masih berdiri, warna hijau. cantik sekali. bangunan cakar ayamnya udah di gali, besi-besi yang super gede udah masuk ke tanah. pas menginjak gerbang, udah ngga ada lagi kata "SELAMAT DATANG DI SMAN 14 JAKARTA" cuma bekas atap kecil. huaaah.

kalo kata cecen ini udah kaya korban tsunami, puing dimana-mana, besi, tembok. aih, dimana podium? kantin? ruang osis? xc? xia2? aaaaaa. musnah. bangunan hijau kami, setahun kedepan akan berganti arah dan menjadi 4 lantai, semoga menjadi lebih baik ya Allah, dan ngga cuma gedung, kualitas, prestasi dan yang paling penting budaya baiknya makin baik. oalah..

akhirnya kita berfoto, kondisi ini, menggambarkan sedikit siklus kehidupan. bahwa sesuatu yang udah ada, yang dimana kita udah ngerasa nyaman bisa aja sewaktu-waktu diambil sama Allah. gimana kondisi itu bisa hancur lebur ngga bersisa, dan gimana kita sabar menunggu, sampai akhirnya Allah ngasih yang lebih baik.

jam setengah 6 lewat, udah mau maghrib. aku mau sholat di Masjid Nurul Hidayah. aiih kangen. dan cecen pulang. ketemu anak-anak yang ramah itu, mereka nanya-nanya tentang 14:)


well, nostalgia pol sore ini, 14 udah ngasih banyak banget buat kita, sekarang giliran kita ngasih sesuatu buat 14. yappppp, semangat. ngga ada kata "akademis mengalahkan dakwah" atau "dakwah mengalahkan akademis" berusaha balance dan menikmati menjadi kakak mentor~

bangunannya, memberikan semangat baru untuk saya..