Bismillahirrohmanirrohim.
Halo apa kabar hati? Semoga baik-baik saja ya. Karena hari ini aku baru menyadari sebuah pengertian hati yang sebenarnya. Hati yang bersih adalah hati yang terikat kepada Allah. Hati yang selalu bermuara kepada Allah. Hati yang bersih adalah hati yang mendesak pemiliknya untuk menjadi orang yang mampu kembali kepada Allah dan mampu mengimbangi kekuatan hatinya, keaktifannya, kesungguhannya, penghambaannya dan keimanannya.
"Allahumma laa takilnaa ilaa anfusinaa"
(Ya Allah janganlah Engkau serahkan kami pada diri kami sendiri."
Hari ini, tepat seminggu sebelum aku mencapai kepala dua. Aku mendapat sebuah pemahaman baru mengenai hati. Rasulullah pernah berkata "Ada segumpal daging di dalam tubuh manusia, yang apabila ia baik, maka baiklah keseluruhannya dan apabila ia buruk, maka buruklah keseluruhannya."
Segumpal daging yang dimaksud disana adalah.. hati. Jadi hati memiliki pengaruh besar atas apa yang kita lakukan. Hati yang membuat kita akhirnya bersikap seperti ini dan seperti itu. Hati pula lah sumber dari segala rasa yang ada. Baik itu rasa nyaman, tenang, adil, damai, sentausa, gelisah, takut, hampa, putus asa. Semua berasal dari hati kita.
Dari hati pula-lah pada akhirnya terimplementasi laku kita. Bagaimana kita bersikap, itu tergantung bagaimana hati kita.
Terimakasih untuk hari ini ya Allah. Engkau benar-benar menamparku seraya mengulurkan tangan-Mu. Engkau membuatku mengerti tentang apa yang salah pada diriku. Aku tahu Engkau tidak akan pernah membenturkan dua buah kebaikan. Maka disitulah aku bersyukur karena Engkau mengingatkanku.
Lewat beberapa kejadian hari ini. Aku akan belajar untuk berbenah. Tentu dengan bantuan-Mu ya Rabb. Jangan pernah tinggalkan aku.
Karena Engkaulah sebaik-baik tempat berlindung:")
24-05-15
2:32 dini hari
Halo apa kabar hati? Semoga baik-baik saja ya. Karena hari ini aku baru menyadari sebuah pengertian hati yang sebenarnya. Hati yang bersih adalah hati yang terikat kepada Allah. Hati yang selalu bermuara kepada Allah. Hati yang bersih adalah hati yang mendesak pemiliknya untuk menjadi orang yang mampu kembali kepada Allah dan mampu mengimbangi kekuatan hatinya, keaktifannya, kesungguhannya, penghambaannya dan keimanannya.
"Allahumma laa takilnaa ilaa anfusinaa"
(Ya Allah janganlah Engkau serahkan kami pada diri kami sendiri."
Hari ini, tepat seminggu sebelum aku mencapai kepala dua. Aku mendapat sebuah pemahaman baru mengenai hati. Rasulullah pernah berkata "Ada segumpal daging di dalam tubuh manusia, yang apabila ia baik, maka baiklah keseluruhannya dan apabila ia buruk, maka buruklah keseluruhannya."
Segumpal daging yang dimaksud disana adalah.. hati. Jadi hati memiliki pengaruh besar atas apa yang kita lakukan. Hati yang membuat kita akhirnya bersikap seperti ini dan seperti itu. Hati pula lah sumber dari segala rasa yang ada. Baik itu rasa nyaman, tenang, adil, damai, sentausa, gelisah, takut, hampa, putus asa. Semua berasal dari hati kita.
Dari hati pula-lah pada akhirnya terimplementasi laku kita. Bagaimana kita bersikap, itu tergantung bagaimana hati kita.
Terimakasih untuk hari ini ya Allah. Engkau benar-benar menamparku seraya mengulurkan tangan-Mu. Engkau membuatku mengerti tentang apa yang salah pada diriku. Aku tahu Engkau tidak akan pernah membenturkan dua buah kebaikan. Maka disitulah aku bersyukur karena Engkau mengingatkanku.
Lewat beberapa kejadian hari ini. Aku akan belajar untuk berbenah. Tentu dengan bantuan-Mu ya Rabb. Jangan pernah tinggalkan aku.
Karena Engkaulah sebaik-baik tempat berlindung:")
24-05-15
2:32 dini hari