Saturday, July 12, 2014

Kisah Anak Imam Masjid Al-Aqsa

Bismillahirrohmanirrohim.
Malam ini saya diberikan kesempatan dan rezeki yang sangat besar dari Allah SWT.
Ramadhan sudah berjalan di hari kelima belas. Iya. Dan saya masih merasa jauh dari kata memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan baik. Masih banyak malesnya, tidur pagi, target tilawahnya masih ketinggalan, hafalan yang belum jalan-jalan, banyak buka puasa diluar... oh sedihnya

Dan hampir seminggu belakangan penduduk Gaza, Palestina kembali diserang Israel. Iya, negara pertama yang bersama Mesir mengakui bahwa Indonesia merdeka inilah yang pada hari ini masih terenggut kemerdekaannya.

Hari ini saya berkesempatan mendengarkan cerita dari anak Imam Masjidil Aqsa tentang kondisi Palestina.
"Ada sebuah cerita.. suatu hari ada rumah yang dihuni oleh keluarga.. disana tiba-tiba Israel menyerang.. Para anggota keluarga bepergian meninggalkan rumah tersebut. Sehari, dua hari, tiga hari Israel terus melakukan serangan. hingga hari kesekian, ternyata anak kecil masih tertinggal dirumah itu. Ketika mereka kembali ke rumah itu, betapa terkejutnya para anggota keluarga itu karena anak kecil itu sudah menjadi santapan "anjing-anjing" Israel. Bagian tubuhnya terkoyak dimana-mana. Namun dengan ketegaran, Sang Ibu berkata "Hasbunallah wani'mal wakiil, ni'mal maula wa ni'mal wakil.." *Allahuakbar!*ketika Sang Ayah melihat, ayahnya berubah menjadi gila..
 Dosa apa yang dilakukan anak ini sehingga ia dibunuh dengan sedemikian rupa? Dosa apa anak ini hingga ia sampai mati dimakan anjing? Dan pertanyaan ini akan ditanyakan kepada kita sebagai Muslim. Apa yang bisa kita jawab mengenai anak ini? Ini menjadi tanggungjawab semua orang di dunia.
Pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan? Di Indonesia, semua bisa dengan nyaman dinikmati Alhamdulillah.. Kalian bisa berpuasa dengan nyaman. saat maghrib datang, kalian bisa berbuka dengan berbagai macam makanan. Tapi ditempat kami, saat maghrib, tak ada makanan untuk dimakan. Anak-anak hanya dapat menemukan air. dan itu asin rasanya. Saat ini, sudah 126 syahid.
Lalu apa yang bisa kalian lakukan? Banyak orang Jogja, orang Jakarta bertanya Bisakah menjadi Syahid di Gaza? Jawabannya adalah BISA! Dalam hadits Rasulullah SAW (intinya) Barangsiapa yang menginfakkan hartanya untuk para mujahidin, maka ia mendapat pahal syahid dan berjuangnya, Insyaa Allah.........."

Sebenarnya masih sangat banyak yang disampaikan, tapi inti yang saya dapatkan adalah bahwa mereka, saudara-saudara kita di Gaza adalah orang-orang yang sungguh kuat, orang-orang terpilih yang memiliki mental baja, memiliki keimanan yang luar biasa, memiliki daya pikat dimana banyak orang bercucuran air mata karena mendengar berbagai kisahnya, merasa malu pada diri sendiri.
Mereka, sang bocah-bocah yang berkali-kali merasakan namanya kehilamgan, justru berupaya agar syahid menjemput.

Rabb, mungkin pelajaran terbesar yang bisa diambil adalah bagaimana kita harusnya sadar bahwa kenyamanan yang diberikan Engkau sejatinya hanyalah sebuah titipan. Dan waktu-waktu ini adalah bagaimana kita mempupuk diri agar menjadi hamba yang berkualitas. Hamba yang tidak menyia-nyiakan apa yang telah Engkau berikan dengan gratis..

Yang membuat aku sungguh terharu dan bergetar adalah saat penyebutan jumlah donasi yang terkumpul pada malam ini mencapai 59 juta rupiah ditambah 1200 dirham perak dan 1 dinar emas yang nilainya mencapai 88 juta. Masya Allah. Indonesia peduli.. Indonesia menyayangimu saudaraku di Gaza.. Dunia bersamamu:")

Yuk mari memperbanyak ibadah kita di bulan mulia ini. Ingat, TINGGA 15 hari lagi loh #jangan sampai menyesal..

2 comments:

  1. Halo Silmy, tulisannya bikin merinding... sedih ya... semoga Gaza senantiasa dalam lindungan Allah

    ReplyDelete
  2. Halo febi.. udh lama gak sapa-sapaan ehehe..
    iyaa nih semoga Allah selalu memberikan yg terbaik buat mereka:)

    ReplyDelete