Friday, November 21, 2014

Kampus Hijau Ada Karena Kita


         Kampus merupakan tempat belajar bagi para mahasiswa. Untuk itu diperlukan lingkungan yang kondusif untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Lingkungan yang dimaksud disini bukan hanya suasana belajarnya namun juga lingkungan alam disekitar kampus. Idealnya sebuah kampus memiliki tempat yang nyaman, bersih, teduh (hijau), indah dan sehat sehingga saat belajar, mahasiswa merasa nyaman dan lebih sehat saat menghabiskan waktunya di lingkungan kampus.
            Meninjau urgensi lingkungan yang kondusif seperti diatas, maka diperlukan upaya untuk mewujudkan hal tersebut. Upaya tersebut tidak dapat terlaksana jika hanya beberapa pihak yang terlibat. Diperlukan gerakan dari berbagai masyarakat kampus itu berada untuk akhirnya dapat membuat lingkungan yang sehat.
            Sebuah gerakan bernama green campus memiliki program yang bertujuan menghijaukan lingkungan di sekitar kampus dengan menggunakan berbagai cara preventif dan kuratif. Lingkungan kampus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem perkotaan juga memiliki peranan dan sumbangannya bagi meningkatkan maupun dalam menurunkan pemanasan global. Secara garis besar, gerakan green campus bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat kampus untuk turur berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang sehat di kampus. 

            Universitas Indonesia tahun ini meraih peringkat 30 dunia dalam prestasi ajang penilaian kampus hijau di dunia versi UI. Peringkat ini menurun, sebelumnya UI mampu menyabet posisi ke-25. Hal ini cukup memprihatinkan, karena dengan luas UI yang mencapai 100 hektar dan beberapa danau di dalamnya, ternyata UI masih belum bisa mendapat peringkat yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu banyaknya perubahan fungsi lahan hijau menjadi area parkir, pengelolaan sampah yang masih belum terstruktur, regulasi udara yang masih belum baik dan masih banyak lagi. Salah satu fakultas yang memprihatinkan kondisi lingkungannya adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau yang biasa kita sebut FISIP.
            Menurut seorang mahasiswa FISIP UI jurusan Kesejahteraan Sosial, Fariz Adlan Saputra, masalah utama lingkungan  di FISIP adalah mayoritas mahasiswa, pegawai dan dosen di FISIP merokok serta banyaknya sampah beredar sembarangan.
Rokok merupakan salah satu hal yang membuat udara tercemar. Hal ini turur dalam menurunkan kualitas udara yang akhirnya berpengaruh pada kesehatan mahasiswa di fakultas tersebut. Sementara sampah yang berserakan menunjukkan bahwa kondisi FISIP UI masih kotor dan jorok, belum ada kesadaran dari masyarakat FISIP UI untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih.  Dengan tercecernya sampah sembarangan, peluang berkembangnya bibit-bibit penyakit semakin tinggi. Hal ini berdampak pada kemungkinan mahasiwa dapat terkena penyakit akibat perbuatannya sendiri.
Melihat kondisi seperti inilah, diperlukan pelaksanaan program green campus bagi masyarakat FISIP.  Seperti yang sudah dijabarkan diatas, green campus bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat kampus untuk menjaga lingkungannya sendiri. Salah satunya adalah dengan mengurangi intensitas merokok atau setidaknya tidak merokok di tempat umum. Dengan mengurangi intensitas merokok, maka masyarakat FISIP UI telah turut serta mengurangi pencemaran udara. Hal ini lebih baik jika dibarengi dengan penanaman nilai bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatan, yang tujuan akhirnya masyarakat FISIP UI perlahan mulai berhenti merokok.
Untuk masalah sampah sendiri, masyarakat FISIP UI berdalih membuang sampah sembarangan akibat kurangnya jumlah tempat sampah disana. Sebenarnya alibi tersebut tidak dapat dibenarkan. Kesadaran akan kebersihan lingkungan itulah yang harus ditanamkan warga FISIP UI untuk menjadikan FISIP UI bersih dan nyaman. Perlu dilakukan kampanye akan pentingnya kebersihan dan bahaya membuang sampah sembarangan. Selain itu penambahan tempat sampah diberbagai sudut di FISIP UI juga merupakan salah satu solusi yang efektif jika masyarakat FISIP UI sudah menyadari pentingnya kebersihan disana.
Untuk pengelolaan sampah, masyarakat FISIP juga dapat mulai membantu mengelola dengan hal-hal kecil. Reuse, Reduce dan Recycle yang biasa kita kenal dengan 3R dapat diterapkan, misalnya seperti menggunakan tempat minum (tumblr) untuk mengurangi pemakaian botol plastik, menggunakan email untuk berkirim surat agar tidak sering menggunakan kertas, gunakan kedua sisi kertas, fungsikan wadah kosong bekas pakai untuk digunakan kembali seperti botol air mineral yang kosong dipakai kembali untuk menampung minyak goreng, kurangi pembelian produk yang menggunakan bahan sekali pakai, gunakan tas sendiri untuk belanja, pisahkan sampah organik dan nonorganik dan banyak lagi hal-hal kecil yang jika kita peduli akan berdampak besar tanpa kita sadari.
            Kembali pada green campus, sesungguhnya kampus yang sehat itu ialah kampus yang masyarakatnya memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan lingkungan serta bersama-sama berusaha menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Membangun kesadaran sehat itu dapat dimulai dengan mengetahui manfaat hidup sehat dan bersih dengan selanjutnya melakukan hal-hal kecil demi terciptanya kebersihan di kampus. Dengan begitu, maka kampus yang bersih dan sehat akan tercipta cepat ataupun lambat.




source:



 

No comments:

Post a Comment