Bayangan, terbang,
Menjauh, berdentang,
Diam membatu
Ya, selintas begitulah..
Walau membidik dalam
Mereka berdiri di garis depan
Menunaikan janji-janji
Saat ayahnya tak lagi berada di sisi
Saat ibunya jadi janda mandiri
Pasti, mereka hidup dalam kesesakan yang tiada bertepi
Menuai segala perbuatan iblis jahanam itu
Wajah-wajah polos itu merinding,
Ketakutan..
Tank-tank besar itu menghadang tiap langkahnya
Melindas, meratakan harga diri
Duhai Allah Sang Pemilik Bumi
Lihat bagaimana yahudi itu membinasakan kaum itu
Melibas siapapun yang mendekat
Tak pandang walau Cuma bocah kecil
Duhai Ummi, anak-anakmu disini mencarimu
Namun tak dapat menemukan suara kasihmu
Duhai Abi, anakmu ini sudah berdiri
Bersiap menghadang, melawan dan membela
Namun dimanakah dirimu Abi?
Yang akan mengajariku membawa senjata itu?
Ribuan manusia telah menjemput syahidnya
Ratusan wanita ikut menerjang melawan
Biar seluruh dunia menghadang
Mereka akan tetap berdiri
Dengan keyakinan teguh di hati
Meski tiada lagi yang dapat ia tunjukkan
Tak ada rumah megah tempatnya berlindung
Tak ada teknologi canggih yang tak berujung
Tak ada tempat belajar berkelas
Tidak ada lagi kesemuan itu
Yang tersisa hanyalah sebongkah rasa rindu..
Rindu kepada Rabb-Nya
Rindu kebangkitan Islam
Rindu akan kedamaian
Inilah jalan mereka..
Takkan goyah walau sejenak
Cintanya kepada Illahi teramat sangat,
Meski Tuhannya memberikan cobaan yang begitu berat
Sampai nanti, wajah-wajah itu menjadi syahid
Kekasih Allah yang hakiki
Allah, ku titip salam lewat air mata
Lewat pemboikotan barang yahudi
Lewat menyiarkan kenyataan..
Dan rindu akan perjuangan
Entah hingga kapan,
Tik.. tik.. tik..
Waktu bergulir
Tidak akan pernah berhenti
goresan pena, silmy kaaffah
nah kalau ini puisi untuk lomba di 39.. you must know aku bikin ini kemarin sampai jam setengah 12 malem, dan latihan kaya orang gila, dalam kurun waktu 5 bulan aku ikut 3 lomba puisi dan, Alhamdulillahnya, kali ini aku menang juara 3, not bad.. bersyukur banget malah karena awalnya udah pesimis banget, mana campur sama ikhwan lagi jadi apa aku? yang aku tanamnkan hanya, baca puisi, berikan yang terbaik.. aku mencoba ikhlas, berusaha..
dan Alhamdulillah di 39 kami mendapat 4 piala,
Juara I MTQ atas nama Kaisya Azzahra
Juara I kreasi kerudung atas nama Anggraini Miftahul Rizky, Intan Purnamawati dan Nirwana Sari
Juara II lomba cedas cermat ikhwan (entah siapa aja)
dan Juara III lomba puisi atas nama Silmy Kaaffah
syukurku tak terhingga, ingin segera sujud dan merasa inilah suatu kasih sayang Allah yang tidak terbatas ini.
dan setelah itu lasgar,
hari ini full bareng ica sang ketua JS.. bolak-balik jualan, melakukan suatu hal.. meski bukan panitia tapi sungguh aku sayang kalian 44:)
semangat twitternya, scooternya :D
25 Februari 2012
No comments:
Post a Comment