Kadang saya suka berfikir kenapa
jatuh cinta menjadi sesuatu yang rumit dan berbeda. Padahal apalah bedanya,
kadang itu membuat kita memikirkannya berjam-jam, berkhayal akan sesuatu yang
sudah atau belum tentu terjadi, membuat kita gila bila tak berjumpa dengannya. Dan
rasa-rasa aneh lainnya. Jika ditanya darimana datangnya rasa itu, entah itu
karunia Allah atau justru ujian buat kita.
Why? Karena saat kita merasa
jatuh cinta kepada seseorang maka pada saat itu hati kita bergembira menyambut
rasa itu. berduyun-duyun mengharapkan balas dari rasa itu. namun kadang kita
lupa dibalik kesenangan itu banyak yang kita korbankan. Waktu yang mestinya
dihabiskan untuk belajar atau kegiatan yang bermanfaat, kita malah asyik di
kamar kita, berselimut rindu pada si dia. Lalu, perasaan atas ketidakpastian
juga kadang kita lupakan. Yang kita yakini dia yang disana juga memikirkan
kita, entahlah.
Memang mengingat sejenak
menjadikan kita tersenyum, bahagia. Tapi sungguh kita tak mengetahui ada
pencemburu yang Maha, ia melihat kita. Biasanya kita sholat dengan khusu’, kini
karena ada bayangannya di tiap sholat kita. Dan Allah Maha mengetahui hati hambaNya.
Maka, maukah kau terus membuatnya cemburu?
Atau biar saja rasa itu disimpan
rapat dalam angan, ditelan oleh kesibukan-kesibukan kita dan perlahan menjadi
azzam agar kita kembali ke pemilik cinta. Maka, biarkan ia begitu adanya. Tak pernah
ada yang salah dari rasa cinta namun genap rasanya baru akan nanti setelah
diridhoi oleh-Nya.
Semangat para pencinta, saya tahu
tak mudah. Namun masih banyak pekerjaan lain yang mesti kita selesaikan. Biarkanlah
begitu adanya.
No comments:
Post a Comment