Assalamualaikum..
hujan rintik-rintik malam ini, nyaman nian rasanya (jika disederhanakan:adem)
hai bloggy aku kerjaannya nganggur mulu nih dirumah. ternyata biarpun sekolah itu melelahkan dan membosankan aku tetep rindu sama sekolah. seenggaknya ngga ada kosakata bermalasan dipagi hari atau menganggur di jam dhuha. soalnya kan intensifnya pagi dari jam 7-10 nah kalo ngga ada kakak asuh atau janjian sama anak 14 ya pulang ke rumah. sampe dirumah begitulah. sedih ya, padahal sebenernya masih banyak banget yang harus di kerjain, problem setlah, buku-buku SBMPTNlah. ya, bertahap mungkin seenggaknya aku udah sadar kalo "bermalasan itu tidaklah baik" jadi tinggal pelaksanaannya aja supaya ngga males-males. ya semangat~
kalo ngomongin semangat, layaknya iman yang naik turun semangat juga kaya gitu deh. malemnya menggebu-gebu punya plan a,b,c,d sampe z tapi paginya "-__- ah bergeraklah sil.
terus ya, kira-kira seminggu yang lalu aku sempet baca tulisannya bang tere
okelah saya bagi sedikit ya apa yang sangat menarik dari ketiga buku yang saya baca, saya paling suka sama buku ESTINOV, itu buku nemu di sekretariat mabit pas lagi belajar bareng dan langsung tertarik, bawa pulang (minjem deng). jadi buku itu bercerita tentang kumpulan tulisan dan opini mengenai sebuah peristiwa, yaitu kecelakaan maut yang dialami oleh kumpulan mahasiswi Fakultas Kedokteran di Indonesia usai mengikuti kegiatan "ANTIBIOTIC 8" di FK UNSOED, Purwakarta. entah bagaimana dua orang mahasiswi FK UNDIP meninggal di TKP saat bus itu mengalami kecelakaan akibat rem blong. nama mahasiswi itu Novilia Lutfiatul dan Esti Nuha. sungguh indah, meninggal dalam perjalanan dakwah.. jika niat mereka ikhlas tentu Allah tidak akan segan-segan memberikan derajat syahid kepada mereka, namun wallahu'alam
Kak Esti merupakan kakak mabit angkatan 2011 dan beliau dari SMAN 8, ngga kenal langsung sih, cuma karena anak mabit, berasa ada ikatan keluarga aja. kalau mau kenal lebih jauh coba cek blognya : http://estinuhailmazakiyya.blogspot.com/
Kak Novi, boro-boro kenal tau wajahnya aja engga. tapi aku dibuat menangis berkali-kali dengan cerita dibuku itu. disebutkan bahwa kak novi ini seseorang yang sangat luar biasa, selain menjadi dokter beliau punya cita-cita jadi hafidzoh dan punya perpustakaan sendiri dirumah.
you can check at : http://novilialutfiatul.wordpress.com/author/novilialutfiatulkhoiriyah/
didalam buku ini, aku menemukan arti sebuah perjalanan.. bahwa kemanapun kita melaju pada akhirnya kita akan tiba disebuah tempat yaitu akhirat. terkadang kita lupa bahwa ujung dari semua pejalanan yang kita lalui adalah Allah, jadi seenaknya kita berbuat. buku ini menjabarkan bahwa maut bisa datang kapan saja, dimana saja dan saat apapun yang kita lakukan. dzikrul maut-lah. dan kak novi ini seminggu sebelum wafatnya menulis "Ya Allah mudahkanlah sakaratul mautku.." akhirnya Allah berikan, prosesnya cepat. Allah menyayangi kak novi, Allah ingin buru-buru memanggilnya.. Allah, pantaskah aku?
disamping itu, berbagai tulisan yang dibuat oleh anak-anak FK ini semakin menguatkan niatku untuk menjadi seorang dokter. kata-kata yang ribet banget jelas terbayang di otakku, kuliah di kedokteran pasti penuh perjuangan. pasti banyak rintangannya. belum lagi berita-berita bahwa dokter di Indonesia tidak dianggap, masa kuliah yang lama serta berbagai kabar miring di dunia kedokteran masuk berkali-kali ke telingaku. tapi aku ngga ragu, aku ngga mau mundur hanya karena hal-hal sepele seperti itu, bagaimanapun nanti tergantung kita yang menjalankannya kalau kata kak ria "Mau jadi dokter yang santai-santai aja atau yang sibuk kesana kemari, bisa. tergantung kita maunya apa."
aku tau passionku, aku tau apa yang aku mau. aku tau tujuanku. insyaAllah..
aku ingin menjadi dokter karena aku ingin sekali menjadi relawan. relawan di Gaza, sebuah tempat yang bagi sebagian orang mungkin tak terjangkau, sebuah tempat yang bahkan untuk bernafas lega mungkin sulit, sebuah tempat dimana rudal-rudal menari-nari diatas langit. sebuah tempat dimana anak-anak kecil menangis karena berpisah dengan orangtuanya, sebuah tempat dimana banyak orang syahid disana, mati di medan peperangan..
menjadi relawan harus punya bekal. entah itu memasak, berbicara, berpolitik atau menjadi orang yang mengobati. aku memilih yang terakhir, dengan menjadi dokter aku ingin bisa bermanfaat bagi orang-orang di Gaza, bisa membuat mereka tersenyum saat melihat ibu mereka sembuh dari sakitnya. menjadi dokter di Gaza jelas bukan tanpa resiko, terekena bom dan peluru bisa jadi membuat dokter disana meninggal ditempat. namun, kata ummi "Derajat kematian tertinggi adalah syahid, dan syahidpun ada tingkatan-tingkatannya yang paling tinggi adalah syahid di medan peperangan, di Gaza misalnya."
"Ya Allah, pantaskan hamba memiliki keinginan itu? menjadi salah satu orang yang Engkau panggil didalam perjuangannya membela agama-Mu? Padahal aku tahu kapasitas diriku.. aku tahu bagaimana aku masih jauh dari hamba yang shalihah.. masih jauh dari hafalan 30 juz, masih jauh dari kesempurnaan mencintai-Mu, masih jauh atas semua perintah-Mu dan larangan-Mu, aku sungguh merasa kecil. kecil sekali.."
entahlah, konyol mungkin, pergi ke Gaza. tapi cita-citaku itu, aku tahu dan sadar benar siapa aku. aku hamba-Nya yang lemah. tapi aku sudah membulatkan tekadku, belajar bahasa Arab dan mulai menghafal Al-Qur'an kembali. "Berproses.."
"Aku ingin menjual diriku untuk berdiri tegak di jalan ini.."
maka hal kecil yang harus mulai ku lakukan adalah belajar.. belajar untuk SBMPTN, harus bisa diterima di FK Univ. Negeri. harus, mimpi.. akan ku gapai engkau suatu hari, biar hari ini aku berlari mengejarmu.
nggaboleh males, nggaboleh males, nggaboleh males. semangat. semangat.
Allah melihat tiap usaha kita.
Keep spirit silmy:)
Wassalamualaikum..
hujan rintik-rintik malam ini, nyaman nian rasanya (jika disederhanakan:adem)
hai bloggy aku kerjaannya nganggur mulu nih dirumah. ternyata biarpun sekolah itu melelahkan dan membosankan aku tetep rindu sama sekolah. seenggaknya ngga ada kosakata bermalasan dipagi hari atau menganggur di jam dhuha. soalnya kan intensifnya pagi dari jam 7-10 nah kalo ngga ada kakak asuh atau janjian sama anak 14 ya pulang ke rumah. sampe dirumah begitulah. sedih ya, padahal sebenernya masih banyak banget yang harus di kerjain, problem setlah, buku-buku SBMPTNlah. ya, bertahap mungkin seenggaknya aku udah sadar kalo "bermalasan itu tidaklah baik" jadi tinggal pelaksanaannya aja supaya ngga males-males. ya semangat~
kalo ngomongin semangat, layaknya iman yang naik turun semangat juga kaya gitu deh. malemnya menggebu-gebu punya plan a,b,c,d sampe z tapi paginya "-__- ah bergeraklah sil.
terus ya, kira-kira seminggu yang lalu aku sempet baca tulisannya bang tere
"Kalau kamu bertemu orang sukses jangan tanya bagaimana tips sukses, tapi tanya buku apa yang ia baca. #selamat hari buku sedunia"nah apa poinnya: MEMBACA. dan saya sudah merasakan manfaat sangat dengan membaca. setidaknya selama dua minggu terakhir. buku yang sedang saya baca non-pelajaran, misalnya "Beyond Inspiration" "2" "ESTINOV" dan membaca blog-blog inspiratif. ya, dengan membaca wawasan kita semakin bertambah, dunia kita semakin luas dan semakin bisa punya banyak mimpi, kalo kata ummi "Orang itu ketauan isi otaknya ketika ia berbicara atas apa-apa yang ia baca."
okelah saya bagi sedikit ya apa yang sangat menarik dari ketiga buku yang saya baca, saya paling suka sama buku ESTINOV, itu buku nemu di sekretariat mabit pas lagi belajar bareng dan langsung tertarik, bawa pulang (minjem deng). jadi buku itu bercerita tentang kumpulan tulisan dan opini mengenai sebuah peristiwa, yaitu kecelakaan maut yang dialami oleh kumpulan mahasiswi Fakultas Kedokteran di Indonesia usai mengikuti kegiatan "ANTIBIOTIC 8" di FK UNSOED, Purwakarta. entah bagaimana dua orang mahasiswi FK UNDIP meninggal di TKP saat bus itu mengalami kecelakaan akibat rem blong. nama mahasiswi itu Novilia Lutfiatul dan Esti Nuha. sungguh indah, meninggal dalam perjalanan dakwah.. jika niat mereka ikhlas tentu Allah tidak akan segan-segan memberikan derajat syahid kepada mereka, namun wallahu'alam
Kak Esti merupakan kakak mabit angkatan 2011 dan beliau dari SMAN 8, ngga kenal langsung sih, cuma karena anak mabit, berasa ada ikatan keluarga aja. kalau mau kenal lebih jauh coba cek blognya : http://estinuhailmazakiyya.blogspot.com/
Kak Novi, boro-boro kenal tau wajahnya aja engga. tapi aku dibuat menangis berkali-kali dengan cerita dibuku itu. disebutkan bahwa kak novi ini seseorang yang sangat luar biasa, selain menjadi dokter beliau punya cita-cita jadi hafidzoh dan punya perpustakaan sendiri dirumah.
you can check at : http://novilialutfiatul.wordpress.com/author/novilialutfiatulkhoiriyah/
didalam buku ini, aku menemukan arti sebuah perjalanan.. bahwa kemanapun kita melaju pada akhirnya kita akan tiba disebuah tempat yaitu akhirat. terkadang kita lupa bahwa ujung dari semua pejalanan yang kita lalui adalah Allah, jadi seenaknya kita berbuat. buku ini menjabarkan bahwa maut bisa datang kapan saja, dimana saja dan saat apapun yang kita lakukan. dzikrul maut-lah. dan kak novi ini seminggu sebelum wafatnya menulis "Ya Allah mudahkanlah sakaratul mautku.." akhirnya Allah berikan, prosesnya cepat. Allah menyayangi kak novi, Allah ingin buru-buru memanggilnya.. Allah, pantaskah aku?
disamping itu, berbagai tulisan yang dibuat oleh anak-anak FK ini semakin menguatkan niatku untuk menjadi seorang dokter. kata-kata yang ribet banget jelas terbayang di otakku, kuliah di kedokteran pasti penuh perjuangan. pasti banyak rintangannya. belum lagi berita-berita bahwa dokter di Indonesia tidak dianggap, masa kuliah yang lama serta berbagai kabar miring di dunia kedokteran masuk berkali-kali ke telingaku. tapi aku ngga ragu, aku ngga mau mundur hanya karena hal-hal sepele seperti itu, bagaimanapun nanti tergantung kita yang menjalankannya kalau kata kak ria "Mau jadi dokter yang santai-santai aja atau yang sibuk kesana kemari, bisa. tergantung kita maunya apa."
aku tau passionku, aku tau apa yang aku mau. aku tau tujuanku. insyaAllah..
aku ingin menjadi dokter karena aku ingin sekali menjadi relawan. relawan di Gaza, sebuah tempat yang bagi sebagian orang mungkin tak terjangkau, sebuah tempat yang bahkan untuk bernafas lega mungkin sulit, sebuah tempat dimana rudal-rudal menari-nari diatas langit. sebuah tempat dimana anak-anak kecil menangis karena berpisah dengan orangtuanya, sebuah tempat dimana banyak orang syahid disana, mati di medan peperangan..
menjadi relawan harus punya bekal. entah itu memasak, berbicara, berpolitik atau menjadi orang yang mengobati. aku memilih yang terakhir, dengan menjadi dokter aku ingin bisa bermanfaat bagi orang-orang di Gaza, bisa membuat mereka tersenyum saat melihat ibu mereka sembuh dari sakitnya. menjadi dokter di Gaza jelas bukan tanpa resiko, terekena bom dan peluru bisa jadi membuat dokter disana meninggal ditempat. namun, kata ummi "Derajat kematian tertinggi adalah syahid, dan syahidpun ada tingkatan-tingkatannya yang paling tinggi adalah syahid di medan peperangan, di Gaza misalnya."
"Ya Allah, pantaskan hamba memiliki keinginan itu? menjadi salah satu orang yang Engkau panggil didalam perjuangannya membela agama-Mu? Padahal aku tahu kapasitas diriku.. aku tahu bagaimana aku masih jauh dari hamba yang shalihah.. masih jauh dari hafalan 30 juz, masih jauh dari kesempurnaan mencintai-Mu, masih jauh atas semua perintah-Mu dan larangan-Mu, aku sungguh merasa kecil. kecil sekali.."
entahlah, konyol mungkin, pergi ke Gaza. tapi cita-citaku itu, aku tahu dan sadar benar siapa aku. aku hamba-Nya yang lemah. tapi aku sudah membulatkan tekadku, belajar bahasa Arab dan mulai menghafal Al-Qur'an kembali. "Berproses.."
"Aku ingin menjual diriku untuk berdiri tegak di jalan ini.."
maka hal kecil yang harus mulai ku lakukan adalah belajar.. belajar untuk SBMPTN, harus bisa diterima di FK Univ. Negeri. harus, mimpi.. akan ku gapai engkau suatu hari, biar hari ini aku berlari mengejarmu.
nggaboleh males, nggaboleh males, nggaboleh males. semangat. semangat.
Allah melihat tiap usaha kita.
Keep spirit silmy:)
Wassalamualaikum..
No comments:
Post a Comment