Assalamualaikum.wr.wb
*ini bukan tulisan galau kok, cuma ngambil dari pelajaran BIP NF Ronin. check this out~*
Kegagalan seringkali menyakitkan. Kegagalan juga banyak membuat orang kehilangan harga diri. Kegagalan menjadikan pikiran kita tumpul dan akal sehat tidak berfungsi. Tapi apakah harus selalu begitu? Saya rasa tidak.
Pernah ingat saat kita baru belajar berjalan semasa kecil? Kita tidak pernah berfikir apakah kita bisa berjalan padahal dulunya kita hanya bisa berbaring. Meskipun jatuh, kita bangkit lagi untuk mencoba, lagi dan lagi. Berdasarkan penelitian, rata-rata seorang bayi jatuh sebanyak 120x untuk dapat berjalan. pada akhirnya, sang bayi, termasuk kita bisa merasakan nikmatnya berjalan meski melalui tahap yang dinamakan "jatuh".
Kegagalan itu lumrah.
Realitas hidup kita sebagai manusia sangat beragam dan penuh warna. Ada sakit ada sehat. Ada suka ada duka. Ada sukses, ada gagal. semua sudah fitrah, alias ya memang wajar-wajar saja. Adakah manusia di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan? jawabannya pasti tidak. dan semua itu berlangsung sepanjang zaman. sejak dari zaman Nabi Adam As sampai menjelang hari kiamat nanti.
Seperti Rasulullah yang menyampaikan risalah di daerah Thaif, namun penolakan dari mereka begitu besar. Beliau dilempari batu oleh penduduk Thaif. Apakah Rasulullah gagal? nyatanya tidak, karena kesabaran beliau dalam berdakwah, hingga saat Malaikat Jibril bertanya untuk menghancurkan daerah Thaif, Rasulullah menjawab TIDAK. Beberapa masa kemudian, nyatanya Thaif menjadi salah satu wilayah pembela Islam. Ya, keberhasilan terkadang tak melulu langsung kita dapatkan. ada kalanya kita harus bersabar. sangat bersabar.
Begitupula yang dialami oleh para pahlawan kita seperti Imam Bonjol yang diasingkan ke tanah Jawa. Sultan Hasanuddin ditaklukkan dengan Perjanjian Bongaya. Pattimura dihukum mati ditiang gantungan. Begitulah sejarah mengalir atas kehendak-Nya. namun, apakah mereka yang kita sebutkan tadi gagal? menurut saya tidak sama sekali. Mereka sukses dengan cara mereka. mereka sukses menggapai kematian dengan cara terhormat. So, gagal atau tidak hanya tergantung bagaimana kita memandangnya..
Ya, persepsi kita dalam melihat sesuatu menentukan bagaimana kita akan melanjutkan perjalanan kita. kita diberikan kebebasan untuk memilih. Kita dapat memandang kegagalan sebagai sesuatu yang menjengkelkan atau membuat kita stuck. tapi kita juga bisa memandang kegagalan sebagai sesuatu cara untuk menjadi lebih baik.
Nyatanya, persepsi kita terhadap sesuatu menentukan perasaan kita. Persepsi lahir dari keyakinan kita atau belief system kita. Oleh sebab itu bila kita ingin menikmati kegagalan yang kita alami, kita perlu memperbaiki keyakinan kita, persepsi kita akan kegagalan.
Jadi, harusnya persepsi seperti apa yang benar tentang kegagalan?
1. Kegagalan sebagai bahan evaluasi yang efektif.
Kamu tahu berapa banyak percobaan yang dilakukan Thomas Alfa Edison? banyak pendapat, ada yang 1000 kali, 100 kali, 10.000 kali. banyaak ya. adakah disini yang sudah merasakan percobaan layaknya bapak penemu bola lampu ini? saya ingat kata-kata guru BIP bahwa Thomas Alfa Edison mengatakan "Saya tidak melihat bahwa saya sudah gagal beribu kali. namun yang saya lihat adalah saya sudah menemukan ribuan jalan untuk membuat lampu." this.
Adanya kegagalan memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar, untuk itu jangan menghidari kegagalan. Karena secara tidak langsung kita sedang mencari tahu penyebab kegagalan dan mencari solusi untuk menemukan jalan keberhasilan. sehingga kita menjadi tahu dimana jalan yang salah dan benar.
2. Meciptakan Pilihan-Pilihan Baru
Kadang kita tidak dapat menyerap makna kegagalan bagi kita, namun ternyata secara tidak langsung kegagalan membawa kita kesebuah jalan yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Misal, kalau kita dapet nilai jelek, otomatis kita nyari cara baru dong supaya nilainya ada perubahan.. Kadang keberkahan seringkali muncul pada saat orang mengalami ujian berat. Keterpurukan, kekalahan. Sengsara yang membawa nikmat. hehe. Kegagalan justru akan membuat seorang hamba matang dalam berbagai hal. Mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari yang ia pikirkan.
3. Kegagalan Sarana Meningkatkan Potensi Diri
Semakin sering mengalami kegagalan, otak kita akan semakin dilatih untuk menghadapi permasalahan dam bagaimana mencari jalan keluarnya. Sebaliknya, cara berfikir konservatif-yang selalu takut dengan kegagalan- tidak akan membuat potensi diri keluar dengan optimal.
Oleh karena itu bersyukurlah jika kamu menghadapi kegagalan. Karena dengan kegagalan kamu sedang disiapkan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. kamu akan ditempa untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Ini bisa diibaratkan dengan pohon bambu. pada 6-7 tahun pertama pertumbuhan, pohon bambu hanya terlihat beberapa puluh sentimeter saja tingginya. secara kasat mata kita melihat seperti tidak ada pertumbuhan. namun jauh didalam tanah, ternyata pohon bambu sedang menyiapkan akar yang kuat, memperlebar penyerapan dan memperkokoh untuk tumbuh keatas. setelah 6-7 tahun, pohon bambu akan tumbuh demikian cepatnya dan menghasilkan pohon yang tahan banting.
4. Kegagalan tempat melatih Kesabaran.
Kesabaran membuat kamu memiliki harapan . harapan bahwa impian kamu bukanlah sesuatu yang utopia. Tetapi suatu yang nyata. Kesabaran juga menstabilkan emosi kita. Kesabaran mampu meredam dan mengobati kekecewaan. Kesabaran pula yang membuat kita waspada terhadap usaha menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Pendek kata, kesabaran multiguna dalam meraih impian kamu.
Namun kesabaran akan ada batasnya jika tidak dilatih. kesabaran seperti otot yang harus dilatih rutin hingga memiliki kemampuan mengangkat beban berat. tanpa kesabaran rangkap, langkah kamu akan gontai. kegagalan adalah cara melatih kesabaran yang paling efektif. kegagalan adalah obat mujarab mendapatkan kesabaran optimal.
Jadi, bergeraklah. Jangan ragu. Jangan bersedih. Perjuangan masih panjang.
Syemangat RONIN'ers 2014. Semoga Allah mempermudah langkah-langkah kita.
Syemangat juga amel, lila, ilo, sabila dkk.
Syemangat juga yang udah pada kuliah~~.
ayayaya, mari bergerak. keep believe
*ini bukan tulisan galau kok, cuma ngambil dari pelajaran BIP NF Ronin. check this out~*
Kegagalan seringkali menyakitkan. Kegagalan juga banyak membuat orang kehilangan harga diri. Kegagalan menjadikan pikiran kita tumpul dan akal sehat tidak berfungsi. Tapi apakah harus selalu begitu? Saya rasa tidak.
Pernah ingat saat kita baru belajar berjalan semasa kecil? Kita tidak pernah berfikir apakah kita bisa berjalan padahal dulunya kita hanya bisa berbaring. Meskipun jatuh, kita bangkit lagi untuk mencoba, lagi dan lagi. Berdasarkan penelitian, rata-rata seorang bayi jatuh sebanyak 120x untuk dapat berjalan. pada akhirnya, sang bayi, termasuk kita bisa merasakan nikmatnya berjalan meski melalui tahap yang dinamakan "jatuh".
Kegagalan itu lumrah.
Realitas hidup kita sebagai manusia sangat beragam dan penuh warna. Ada sakit ada sehat. Ada suka ada duka. Ada sukses, ada gagal. semua sudah fitrah, alias ya memang wajar-wajar saja. Adakah manusia di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan? jawabannya pasti tidak. dan semua itu berlangsung sepanjang zaman. sejak dari zaman Nabi Adam As sampai menjelang hari kiamat nanti.
Seperti Rasulullah yang menyampaikan risalah di daerah Thaif, namun penolakan dari mereka begitu besar. Beliau dilempari batu oleh penduduk Thaif. Apakah Rasulullah gagal? nyatanya tidak, karena kesabaran beliau dalam berdakwah, hingga saat Malaikat Jibril bertanya untuk menghancurkan daerah Thaif, Rasulullah menjawab TIDAK. Beberapa masa kemudian, nyatanya Thaif menjadi salah satu wilayah pembela Islam. Ya, keberhasilan terkadang tak melulu langsung kita dapatkan. ada kalanya kita harus bersabar. sangat bersabar.
Begitupula yang dialami oleh para pahlawan kita seperti Imam Bonjol yang diasingkan ke tanah Jawa. Sultan Hasanuddin ditaklukkan dengan Perjanjian Bongaya. Pattimura dihukum mati ditiang gantungan. Begitulah sejarah mengalir atas kehendak-Nya. namun, apakah mereka yang kita sebutkan tadi gagal? menurut saya tidak sama sekali. Mereka sukses dengan cara mereka. mereka sukses menggapai kematian dengan cara terhormat. So, gagal atau tidak hanya tergantung bagaimana kita memandangnya..
Ya, persepsi kita dalam melihat sesuatu menentukan bagaimana kita akan melanjutkan perjalanan kita. kita diberikan kebebasan untuk memilih. Kita dapat memandang kegagalan sebagai sesuatu yang menjengkelkan atau membuat kita stuck. tapi kita juga bisa memandang kegagalan sebagai sesuatu cara untuk menjadi lebih baik.
Nyatanya, persepsi kita terhadap sesuatu menentukan perasaan kita. Persepsi lahir dari keyakinan kita atau belief system kita. Oleh sebab itu bila kita ingin menikmati kegagalan yang kita alami, kita perlu memperbaiki keyakinan kita, persepsi kita akan kegagalan.
Jadi, harusnya persepsi seperti apa yang benar tentang kegagalan?
1. Kegagalan sebagai bahan evaluasi yang efektif.
Kamu tahu berapa banyak percobaan yang dilakukan Thomas Alfa Edison? banyak pendapat, ada yang 1000 kali, 100 kali, 10.000 kali. banyaak ya. adakah disini yang sudah merasakan percobaan layaknya bapak penemu bola lampu ini? saya ingat kata-kata guru BIP bahwa Thomas Alfa Edison mengatakan "Saya tidak melihat bahwa saya sudah gagal beribu kali. namun yang saya lihat adalah saya sudah menemukan ribuan jalan untuk membuat lampu." this.
Adanya kegagalan memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar, untuk itu jangan menghidari kegagalan. Karena secara tidak langsung kita sedang mencari tahu penyebab kegagalan dan mencari solusi untuk menemukan jalan keberhasilan. sehingga kita menjadi tahu dimana jalan yang salah dan benar.
2. Meciptakan Pilihan-Pilihan Baru
Kadang kita tidak dapat menyerap makna kegagalan bagi kita, namun ternyata secara tidak langsung kegagalan membawa kita kesebuah jalan yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Misal, kalau kita dapet nilai jelek, otomatis kita nyari cara baru dong supaya nilainya ada perubahan.. Kadang keberkahan seringkali muncul pada saat orang mengalami ujian berat. Keterpurukan, kekalahan. Sengsara yang membawa nikmat. hehe. Kegagalan justru akan membuat seorang hamba matang dalam berbagai hal. Mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari yang ia pikirkan.
3. Kegagalan Sarana Meningkatkan Potensi Diri
Semakin sering mengalami kegagalan, otak kita akan semakin dilatih untuk menghadapi permasalahan dam bagaimana mencari jalan keluarnya. Sebaliknya, cara berfikir konservatif-yang selalu takut dengan kegagalan- tidak akan membuat potensi diri keluar dengan optimal.
Oleh karena itu bersyukurlah jika kamu menghadapi kegagalan. Karena dengan kegagalan kamu sedang disiapkan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. kamu akan ditempa untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Ini bisa diibaratkan dengan pohon bambu. pada 6-7 tahun pertama pertumbuhan, pohon bambu hanya terlihat beberapa puluh sentimeter saja tingginya. secara kasat mata kita melihat seperti tidak ada pertumbuhan. namun jauh didalam tanah, ternyata pohon bambu sedang menyiapkan akar yang kuat, memperlebar penyerapan dan memperkokoh untuk tumbuh keatas. setelah 6-7 tahun, pohon bambu akan tumbuh demikian cepatnya dan menghasilkan pohon yang tahan banting.
4. Kegagalan tempat melatih Kesabaran.
Kesabaran membuat kamu memiliki harapan . harapan bahwa impian kamu bukanlah sesuatu yang utopia. Tetapi suatu yang nyata. Kesabaran juga menstabilkan emosi kita. Kesabaran mampu meredam dan mengobati kekecewaan. Kesabaran pula yang membuat kita waspada terhadap usaha menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Pendek kata, kesabaran multiguna dalam meraih impian kamu.
Namun kesabaran akan ada batasnya jika tidak dilatih. kesabaran seperti otot yang harus dilatih rutin hingga memiliki kemampuan mengangkat beban berat. tanpa kesabaran rangkap, langkah kamu akan gontai. kegagalan adalah cara melatih kesabaran yang paling efektif. kegagalan adalah obat mujarab mendapatkan kesabaran optimal.
Jadi, bergeraklah. Jangan ragu. Jangan bersedih. Perjuangan masih panjang.
Syemangat RONIN'ers 2014. Semoga Allah mempermudah langkah-langkah kita.
Syemangat juga amel, lila, ilo, sabila dkk.
Syemangat juga yang udah pada kuliah~~.
ayayaya, mari bergerak. keep believe
No comments:
Post a Comment