Inilah hati, rasa, cinta, warna dan hidup. Buatlah Hatimu Sebening Air Mata. Bertahanlah! Sesungguhnya Ia Selalu Bersamamu..
Sunday, April 17, 2011
lomba baca puisi at Paradigma SMAN 14
Anggrek Putih Untuk Indonesia
Dengarkan kami bercerita..
Bagaimana asalya sang garuda gagah berlencana
Bagaimana merah putih menjadi dewa
Bagaimana serpihan kisah para laksamada
Menggempur musuh hingga habis nyawanya
Terlampau lama sang durjana memahat hati
Menggempur raga sang malaikat bangsa
Mencabik dan membunuh para orang kecil pemberani
Menginjak-injak harga diri sang pemuka
Kau tahu?
Bukan seratus
Bukan seribu
Melainkan sejuta orang dibuat mati dengan sengaja
Dengan senapan tak bernapas itu
Dengan senjata secanggih itu
Dengan kerja rodi yang tak pernah berhenti itu
Sesak memenuhi dada
Kami kaum perempuan yang tak berdaya
Diperdaya
Dibuat alat pemuas nafsu si bejat
Ditarik dipaksa dan didorong ke neraka
Anak-anak menangis mencari bapaknya
Yang entah dibawa kemana oleh Belanda
Lantaran sang bapak sudah lelah terkurung zaman
Ia menyerang tanpa persiapan
Dan hilanglah ia dalam pergolekan keadilan
Kaliaaaaaan!
Tahukah betapa gentingnya masa itu?
Saat semua bergulir tanpa makna
Dalam roda kesesatan yang berputar mempermainkan nasib
Bagaimana hidup di zaman susah?
Yang semuanya serba salah
Sampai datang sang mentari dari ufuk timur
Berbondong mereka berlari dengan segenap nyawa
Turunlah sinaran terang dari langit
Menerangi kukuh wajah sang Indonesia
Dengan kepala cemerlang
Melakukan diplomasi
Peranglah mereka dengan modal cairan kental di kepalanya
Serdadu perang tak luput berjuang
Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!
Kami menyerang
Bambu runcing meregang
Siap tebas lawan walau tak seimbang
Dan kami menang
Meski butuh waktu begitu lama
Meski butuh pengorbanan
Meski sakit tak tertahankan menyerang
Meski jutaan nyawa melayang
Kami merdeka!
Bebas dari kekangan serigala manusia
Dan segala setan yang mengikutinya
Kami laksanakan amanah buyut kami
Kami mulai dari nol kembali
Kami susun serpihan kaca yang pecah
Tak tergambarkan apa rasanya merdeka
Manis asam pahit rasanya
Bapak, ibu anak kumpul kembali
Menghirup udara bebas
Dalam satu garuda
Dalam kibaran bendera
Dalam sang pancasila
Dalam harumnya bhineka tunggal ika
Semua melebur jadi Satu
Sorak sorai teriakan tak tertahankan
Menatap sang waktu yang tersenyum
Melihat Indonesia merdeka
-Silmy Kaaffah-
X-C
25 Februari 2011
22.39
(sekalipun gak menang, yah buat nambah pengalaman laah :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Salut sama kak Silmy..!! ^_^
ReplyDeleteakasih cantik:)
ReplyDelete