Karya : Silmy Kaaffah
Aku
melangkah layaknya pejalan yang telah sampai di ujung jalan
Menengok
masa-masa lalu yang penuh makna
Metamorfosis
jiwa dan raga
Keluh kesah,
Tangis
lelah,
Tawa
bahagia, mengiringi derap kecil langkah kita
Awalnya kutengok
sedikit bangunan hijau bak pabrik roti itu,
Ku tatapnya
lekat waktu aku masih putih biru
Aku tak
mengerti yang ku tahu inilah sekolah baruku
Perkenalanku
singkat,
Waktu
wajah-wajah kita masih lugu
Langab saat
pembuktian awal kita jadi anak hijau ini
Kelas x
mengalir begitu cepat
Mengajariku nilai
lebih di masa sulit
Waktu guru-guru kita menghamparkan ilmunya,
Kusadari,
Ia berikan nada-nada di harmoni kehidupan
Ia suguhkan secangkir cinta dalam kelas-kelas
Ia taburkan coklat dengan pahit manisnya
Hingga kita rasakan hangat kasihnya
Saat kita
jadi poros sekolah ini,
Menanggung
berbagai amanah yang tak pernah lelah menyelinapi hari-hari
Namun buku
juga mesti jadi teman sejati
Lelah sungguh
namun nikmat
Berbagi
sukma dan penderitaan
Susah
bersama bahagia beriringan
Scooter yang
telah jadi pembuktian
Jogja yang
menjadi kenangan manis,
Semua
berlalu, masa kini masa perjuangan
Mendekap
buku-buku dengan berbagai harapan
Ujian demi
ujian terlewati
Mimpi-mimpi sudah
mulai menghampiri pemiliknya
Dan waktu
tak pernah memberikan pengampunannnya
Meski tak
adil waktu ku sadar aku tak lagi jadi bagian kecil sekolah ini
Meski
rasanya tak mau aku bergegas pergi
Meski hati
ini tak ikhlas jika tak lagi masuk gerbang hijau lagi
Meski
tarikan nafasku ini masih jadi milik 14
Aku akan
tetap pergi mewarnai mentari
Mengejar
janji kehidupan nyata
Sesuai angan
kita bersama
Rinduku
masih jadi punyamu,
Cintaku
masih bersarang besar untukmu,
Hamparan
rasa bertabur mesra di atas karpet biru,
Sekolah kecilku,
Kawanku
meski berat,
Ketahuilah,
Bahwa
keiklhlasan sama dengan keperihan
Bahwa
Keikhlasan adalah keabadian sejati
Bahwa
kecintaan adalah keabadian
Bahwa
kehidupan nyata diujungnya perpisahan
Maka genggam
erat lenganku,
Satukan kisah
kita
Menjadi
episode makna
Di hidup
yang penuh warna
Goreskan
kata,
inilah perjalananku ke 14
jauh di mata
tapi akan tetap lekat di hati..
(wisuda:2012)
No comments:
Post a Comment